ass. wr. wb.

Knp pingin nyoba?
Pertama, fasilitas baru (baru minggu ini minggu ke-3 di bln agustus 2014) nduwe. tuntutan zaman yg serba on line. Kedua, kemudahan akses. Artinya, dalam satu area
(ruang guru) saat istirahat dan jam-jam kosong dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan
kabel. contohnya pagi ini. bisa browsing dan sharing tentang "kurikulum 2013" juga download format penilaian kurikulum 2013 sebagai acuan di tingkat sekolah.
bicara perasaan?
seneng campur bangga. dibilang ketinggalan zaman "ra po-po". sekolah di pinggiran bisa on line dengan lancar, aman dan selamat,,,hh.
bicara akibat?
World Health Organization (WHO) menyatakan, "tidak ada risiko setelah terpapar jaringan wi-fi tingkat rendah dan jangka panjang," dan United Kingdom Health Protection Agency melaporkan bahwa terpapar Wi-Fi selama setahun "sama seperti terpapar radiasi dari panggilan telepon genggam selama 20 menit". Sejumlah kecil pengguna Wi-Fi telah melaporkan masalah kesehatan setelah berkali-kali terpapar dan memakai Wi-Fi, meski belum ada publikasi mengenai dampak apapun dalam studi buta rangkap. Sebuah studi yang melibatkan 725 orang penderita hipersensitivitas elektromagnetik mengaku tidak menemukan bukti atas klaim mereka. Sebuah studi berspekulasi bahwa "laptop (mode Wi-Fi) di pangkuan dekat buah zakar dapat menurunkan fertilitas pria". Studi lainnya menemukan memori kerja yang menurun di kalangan pria saat terpapar Wi-Fi.
peringatan!!!
neng jo kelalen, dengan tugas kita sebagai pengajar "ol wae ko lali mulang" catet!!!
wass. wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar