Assalamu 'alaikum wr. wb.
Setiap bulan ramadhan, terutama menjelang akhir ramadhan kata-kata "amil" sering disebut. baik dalam kultum atau dalam pembentukan panitia zakat fitrah, tak terkecuali saat ini Ramadhan 1433 H/2012 M. Sebenarnya apa sih "amil" itu? dan pantaskah kita menempatkan diri sebagai "amil" yang sebenarnya, sehingga kita juga mendapatkan bagian zakat? Sudah lama sebenarnya kami akan menyampaikan hal ini, alhamdulillah saat ini bisa tersampaikan. Akan diuraikan tentang "amil", sesuai dengan kajian yang ada pada kami :
Amil adalah (orang-orang yang mengurusi zakat)
Yaitu beberapa orang yang ahli tentang seluk-beluk zakat (hukumhukumnya, barang-barang dan kadar masing-masing yang dizakati dan sebagainya) yang diangkat oleh Nabi SAW/Pimpinan ummat Islam dan bertugas sebagai penghitung dan penerima serta penagih zakat dari kaum Muslimin untuk disalurkan sebagaimana mestinya. Walaupun ia bukan fakir/miskin, namun berhaq menerima zakat.
Yaitu beberapa orang yang ahli tentang seluk-beluk zakat (hukumhukumnya, barang-barang dan kadar masing-masing yang dizakati dan sebagainya) yang diangkat oleh Nabi SAW/Pimpinan ummat Islam dan bertugas sebagai penghitung dan penerima serta penagih zakat dari kaum Muslimin untuk disalurkan sebagaimana mestinya. Walaupun ia bukan fakir/miskin, namun berhaq menerima zakat.
Catatan :
Tentang "Panitia Zakat Fithrah". Karena yang berhaq mengangkat dan menugaskan 'Amil adalah Nabi SAW/Pimpinan ummat Islam, maka kami berpendapat dan menyarankan, sebaiknya kita tidak mendudukkan diri sebagai 'amil, tetapi menjadi sukarelawan saja untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan zakat fithrah tersebut. Jika diantara anggota panitia itu ada orang yang fakir/miskin, maka mereka berhaq menerima zakat sebagai fakir/miskin, bukan sebagai 'amil.
Wallahu 'alam bi shawab...
Ukhti dan ikhwanidin "tidak ada maksut kami untuk menggurui dan menyalahkan. Pemahaman kita dalam pengamalan agama berbeda-beda. Niat kami hanya berbagi ilmu". Jika ada perbedaan tidak usah diperdebatkan. Kita dilarang Allah untuk memperdebatkan agama, tapi diperintahkan untuk mengamalkan agama. Semoga ada manfaatnya. Amiin.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar